Nelayan Paranggupito
Panen Lobster dan Layur
WONOGIRI, suaramerdeka.com – Para nelayan dari
Paranggupito, Kabupaten Wonogiri kini menikmati panen lobster dan ikan layur.
Pasalnya, ombak di pantai selatan tersebut tidak terlalu tinggi, sehingga
mereka mudah melaut untuk menangkap ikan atau menuruni tebing pantai untuk
menangkap lobster.
Ketua
Koperasi Nelayan Parang Bahari Paranggupito Dwi Hartono mengungkapkan, nelayan
yang melaut merasakan panen ikan layur dan barakuda. “Ombaknya tidak terlalu
besar sehingga nelayan berani melaut,” katanya, Rabu (12/11).
Kondisi
laut yang cukup tenang juga membuat para nelayan tradisional lebih mudah
mencari lobster. Mereka berani menuruni tebing-tebing pantai mencari umpan
lobster. Kemudian menggunakannya untuk memancing lobster dari atas
tebing-tebing karang tersebut.
Saat
ini, harga lobster bisa mencapai Rp 300.000 per kilogram. Lobster-lobster itu
dibeli oleh para pengepul yang berdatangan ke Paranggupito. Selanjutnya, mereka
mengirimnya, hingga ke Jatim dan DIY.
Di
sisi lain, Kabid Perikanan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan
(Disnakperla) Wonogiri Heru Sutopo mengatakan, sekarang sedang berlangsung
pergantian musim atau pancaroba. Kondisi itu perlu diwaspadai para petani
perikanan darat dan petani karamba jaring apung di Waduk Gajah Mungkur (WGM).
“Suhu udara di sekitar waduk hanya sekitar
25 derajat celcius. Idealnya, suhu udara berkisar 28-30 derajat celcius.
Penurunan suhu itu bisa berimbas pada kematian ikan,” terangnya. Untuk itu,
pihaknya menyarankan agar para petani di karamba jaring apung WGM membatasi penebaran
benihnya.
(Khalid Yogi/ CN40/ SM Network)
(Khalid Yogi/ CN40/ SM Network)
0 komentar:
Posting Komentar